Tips Cara Supaya Anak Cepat Gemuk
Apa saja sih agar anak kita cepat gemuk? gampang di bawah ini adalah tips agar anak anda gemuk dan juga sehat.
1. Periksa, apakah anak Anda cacingan ?
Hal pertama sekali yang penting dan perlu Anda ketahui adalah dengan memeriksa apakah anak Anda cacingan. Karena apabila anak kita cacingan, segala macam cara untuk menambah berat badan anak akan sia-sia saja. Sebab cacing dalam tubuh akan menyerap semua asupan gizi serta nutrisi yang anak makan. Untuk itu apabila anak kita mengalami cacingan sebaiknya atasi dulu cacingannya, kenapa? karna jika anak anda cacingan maka cara supaya anak gemuk di bawah ini tidak berpengaruh,
2. Cari tahu penyebabnya
Seorang Ibu perlu memahami ini, bahwa agar tubuh si anak bisa menjadi gemuk langkah selanjut nya yang harus di perhatikan adalah apa penyebab badannya kurus. Misalnya, Jika karena sakit? ya penyakitnya harus disembuhkan dulu. Umumnya, setelah pulih dari sakit, nafsu makan nya pun akan meningkat sehingga tidak sulit untuk makan, namun jika anak anda masih juga belom napsu makan cobalah untuk memeriksa ke dokter/kelinik terdekat
3. Berikan Anak asupan gizi seimbang
Jika anak sulit gemuk bukan karena cacingan atau pun penyakit, maka kita perlu menganalisis makanan sehari-harinya. Tentu saja menu gizi yang terdapat dalam makanan itu sendiri. Apakah makanan asupan harian sudah memenuhi persyaratan sesuai dengan umur dan aktivitas. Jika anak-anak termasuk aktif, dengan sendirinya, asupan makanan harus lebih dalam kuantitas. Jika berat badan tidak naik berarti asupan tidak memenuhi kebutuhan mereka atau cobalah makanan yang seimbang dan juga banyak makan yang berprotein.
4. Mengatur jadwal makan anak
Dalam kasus jadwal makan harus diperhatikan waktu. Ingat, perut anak kosong setiap 3-4 jam. Karena biasanya makan sekitar 7 kali sehari yang terdiri dari makanan padat 3 kali dan beristirahat nutrisi tambahan untuk anak-anak berusia 1 tahun ke atas. Jadi jangan hanya karena anak-anak obesitas kemudian akan dipaksa untuk makan setiap jam, tetapi tidak punya waktu untuk makan.
5. Memberikan nutrisi protein albumin
Selain nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh balita agar dia bisa tumbuh sehat dan kuat. Salah satunya adalah protein albumin. Protein albumin adalah nutrisi yang sangat penting yang dibutuhkan setiap sel dalam tubuh pertumbuhan atau perbaikan anak. Tingkat albumin normal dalam tubuh antara 3,5-4,5 g / dl. Tingkat albumin kurang dari 2,2 g / dl mengindikasikan adanya masalah dalam tubuh.
Umumnya, masalah gizi yang diderita oleh anak-anak tidak hanya disebabkan oleh asupan yang kurang, tetapi juga karena nutrisi yang berhasil dibawa oleh darah sangat sedikit, sehingga tidak dapat memberikan nutrisi pada sel. Kasus seperti ini sering ditemukan pada anak-anak yang memiliki kebiasaan makan banyak dan cukup bergizi, namun pertumbuhan sangat lambat.
Banyak ibu yang kemudian mengaitkan lambatnya pertumbuhan pada anak-anak dengan gejala cacingan. Bahkan, penyebab utamanya adalah karena kekurangan albumin. Kekurangan albumin menyebabkan nutrisi dalam darah tidak dapat ditransmisikan dengan baik ke sel-sel tubuh yang membutuhkan.
Kekurangan nutrisi seperti ini juga berdampak pada penurunan sistem kekebalan tubuh, sehingga anak sakit. Sementara pada anak-anak yang menderita penyakit tertentu, seperti tuberkulosis, akan jauh lebih lama untuk sembuh.
Sebenarnya, tubuh memiliki cadangan albumin yang bisa digunakan bila asupan albumin sangat kurang. Cadangan albumin berada di dalam otot. Namun, ketika albumin diambil terus menerus, anak akan mengalami gangguan pertumbuhan. Anak akan terlihat sangat kurus dan tubuhnya tidak fit.
6. Biasakan anak untuk mengkonsumsi ikan gabus
Apa itu ikan gabus dan mengapa ?
Ikan gabus merupakan jenis ikan air tawar, ikan ini memiliki nama ilmiah ikan gabus yang memiliki bentuk fisik yang cukup besar, ikan gabus dapat tumbuh hingga 1 m panjang nya. Ikan gabus memiliki kepala besar seperti kepala ular, gabus termasuk jenis ikan predator dan sering di temui dalam sungai yang memiliki aliran tenang atau rawa.
Penelitian Prof. Dr. Ir hasil. Eddy Suprayitno, MS, dari Fakultas Perikanan Brawijaya mengungkapkan, konten albumin dalam ikan lele setinggi 62,24 g / kg. Sementara telur hanya 9,34 g / kg. Seperti apa yang dialami oleh Dahlan Iskan (Menteri BUMN RI), ia pra operasi hati karena hepatitis B, meminta saran Prof. Eddy bagaimana untuk menjaga protein dalam darah. Prof Eddy Dahlan menyarankan bahwa konsumsi ikan gabus. Sejak itu, kondisinya semakin segar dan sehat.
Berdasarkan hasil penelitian lele mengandung: protein = 79,5%, Albumin = 30,5%, Mineral = 5.95% = 2,84% Kadar air dari semua ini sangat baik untuk kesehatan. Gabus kandungan protein ikan lebih tinggi dari makanan, yang dikenal sebagai sumber protein seperti telur, ayam, dan daging sapi, termasuk jenis ikan yang ada. Nilai cerna protein gabus juga merupakan ikan yang sangat baik, yang mencapai lebih dari 90 persen.
Daging ikan gabus adalah sangat rendah membuat lebih mudah untuk dicerna bayi kolagen, orang tua, dan juga orang-orang yang baru sembuh dari sakit. Bayi memerlukan asupan protein tinggi, tetapi belum memiliki saluran pencernaan yang sempurna. Tapi sayangnya ikan gabus cukup merepotkan untuk dapat di berikan kepada anak-anak, karena rasanya belum tentu anak suka.
itu saja informasi yang bisa saya berikan, Semoga Bermanfaat
Post a Comment